LAMPIASIN NAFSU DI RP? WARAS GAK SIH?
Sesuai judulnya, hari ini kita ngebahas tentang seseorang yang bermain rp hanya untuk melampiaskan nafsunya. Eits jangan salah, sudah banyak memakan korban loh!
Pertanyaan ini udah sering banget kita dengar ketika lagi mengobrol random, yakan? Nah disini pula mengundang berbagai opini dengan alasan yang berbeda. Walaupun kebanyakan orang bilang gak waras, namun pasti ada yang menganggap ini adalah hal yang biasa.
“Orang stress doang yang ngelakuin gitu.” –Dipta (@diptaaa)
“Ya waraslah, karena mereka normal cuman kadang mereka terlalu berlebihan, menganggap seakan-akan anak rp gak ada yang di bawah umur.” –Kenny (@kennyhirata)
“Gak nalar aja karena bisa di nyatakan pelecehan dan ngerusak moral banget.” –Ruth (@ruthgrc)
“Gak waras tapi soal nafsu, apapun dilakuin asal nafsunya terlampiaskan. Orang yang melampiaskan di rp termasuk orang yang gak modal dan pengecut. Harusnya tau cara bersikap.” –Dylan (@menantupilihan)
Sebenarnya, dari semua opini yang ada mengenai hal tersebut jawabannya adalah gak waras, atau mendekati itu
Salah satunya berpendapat bahwa mereka yg melakukan hal tersebut di rp menyebabkan dua hal, yaitu pelecehan dan juga perusakan moral. Padahal nyatanya real life juga ada tempat untuk melakukan hal seperti itu.
Kira-kira kenapa ya, orang melampiaskan nafsunya di rp?
Setelah kita lihat, ada beberapa yang bisa dijadikan alasan untuk melakukan itu, seperti:
Hanya karena gabut, Kurang kasih sayang atau bisa disebut kurbel, Cupu di rl dan beringas di rp. Namun adapun orang yang mengelaknya dengan alasan
“Kalau melakukan dengan pesetujuan kedua belah pihak kita gak bisa apa-apa. Dan gak bisa bikin mereka stop buat play, karena nyatanya kehadiran bbg dan ddk banyak dicari.” –Vino (@redchronus)
Tapi tetap saja, mau diambil dari sisi apapun, pornografi dan nafsu itu tidak akan menang dan akan selalu menjerumuskan ke hal-hal yang tidak bermanfaat
Sampai sini kita bisa menyimpulkan bahwa area 18+ di rp sudah dianggap lumrah karena mustahil rasanya untuk dihapus. Maka dari itu, tugas kita adalah mengingatkan mereka, karna kita tidak mungkin memberantas mereka begitu saja.
Nah, kalian selaku pemain rp, bagaimana nih cara bijak kalian untuk menanggapi masalah ini?
Kita harus mulai dari diri kita sendiri, harus tau peran yang kita mainkan. Kalian harus hapus deh pemikiran yang kayak, “Diapus aja tuh bbg sama ddk” itu sama sekali bukan solusi karena ya yang main kalian, jadi kalian juga yang harus sadar diri.
Tetap lestarikan rp yang apa adanya, game yang menyatukan berbagai macam orang dari berbagai kalangan dan usia. Tidak hanya untuk memuaskan nafsu semata.
Pertanyaan ini udah sering banget kita dengar ketika lagi mengobrol random, yakan? Nah disini pula mengundang berbagai opini dengan alasan yang berbeda. Walaupun kebanyakan orang bilang gak waras, namun pasti ada yang menganggap ini adalah hal yang biasa.
“Orang stress doang yang ngelakuin gitu.” –Dipta (@diptaaa)
“Ya waraslah, karena mereka normal cuman kadang mereka terlalu berlebihan, menganggap seakan-akan anak rp gak ada yang di bawah umur.” –Kenny (@kennyhirata)
“Gak nalar aja karena bisa di nyatakan pelecehan dan ngerusak moral banget.” –Ruth (@ruthgrc)
“Gak waras tapi soal nafsu, apapun dilakuin asal nafsunya terlampiaskan. Orang yang melampiaskan di rp termasuk orang yang gak modal dan pengecut. Harusnya tau cara bersikap.” –Dylan (@menantupilihan)
Sebenarnya, dari semua opini yang ada mengenai hal tersebut jawabannya adalah gak waras, atau mendekati itu
Salah satunya berpendapat bahwa mereka yg melakukan hal tersebut di rp menyebabkan dua hal, yaitu pelecehan dan juga perusakan moral. Padahal nyatanya real life juga ada tempat untuk melakukan hal seperti itu.
Kira-kira kenapa ya, orang melampiaskan nafsunya di rp?
Setelah kita lihat, ada beberapa yang bisa dijadikan alasan untuk melakukan itu, seperti:
Hanya karena gabut, Kurang kasih sayang atau bisa disebut kurbel, Cupu di rl dan beringas di rp. Namun adapun orang yang mengelaknya dengan alasan
“Kalau melakukan dengan pesetujuan kedua belah pihak kita gak bisa apa-apa. Dan gak bisa bikin mereka stop buat play, karena nyatanya kehadiran bbg dan ddk banyak dicari.” –Vino (@redchronus)
Tapi tetap saja, mau diambil dari sisi apapun, pornografi dan nafsu itu tidak akan menang dan akan selalu menjerumuskan ke hal-hal yang tidak bermanfaat
Sampai sini kita bisa menyimpulkan bahwa area 18+ di rp sudah dianggap lumrah karena mustahil rasanya untuk dihapus. Maka dari itu, tugas kita adalah mengingatkan mereka, karna kita tidak mungkin memberantas mereka begitu saja.
Nah, kalian selaku pemain rp, bagaimana nih cara bijak kalian untuk menanggapi masalah ini?
Kita harus mulai dari diri kita sendiri, harus tau peran yang kita mainkan. Kalian harus hapus deh pemikiran yang kayak, “Diapus aja tuh bbg sama ddk” itu sama sekali bukan solusi karena ya yang main kalian, jadi kalian juga yang harus sadar diri.
Tetap lestarikan rp yang apa adanya, game yang menyatukan berbagai macam orang dari berbagai kalangan dan usia. Tidak hanya untuk memuaskan nafsu semata.
Copyright © 2018 REPES.
Menurut saya tentang mereka" yang tidak mengenal Rp lebih dalam tidak bisa berucap seenaknya saja, orang yang play itu hanya orang" tertentu saja, seperti yang sudah menikah atau yg pacaran tapi tidak semuanya mau, juga ddk dan BBG di Rp sudah menipis kok, kebanyakan baby" gitu
ReplyDeleteiyaa c, makin menjamur kata "rp" juga jadi makin banyak yang aneh-aneh. Makin susah disaring, mana rp sekarang banyak yang masi smp juga:)
ReplyDeleteSaya sempet jadi bbg, tapi, bestie aku, bilang "kamu bbg ya?" "Jangan jadi bbg" "angkat mahkota kamu cantik" itu juga bikin saya berhenti jadi bbg
ReplyDeleteAku sih juga anak rp aku pun suka ke bar dan udah biasa aja liat ddk sama bbg live di bar apa lagi yang baru nikah aku pun juga bbg sih tapi aks kan enggak sembarangan play sana sini
ReplyDeleteKarena aks bukan anak murahan walau pun saya bbg saya punya selera yang tinggi jadi I IM SOORY saya bukan murahan karena semua bbg belom tentu cewe murahan kalian paham jadi jangan anggap ohh ini anak bbg/ddk ni anak enggak beres belim tentu lo
ReplyDeletehai
ReplyDelete